Kemarin, Dahlah Iskan tersirat mengatakan, penyebab
kecelakaan yang dialaminya lantaraanTucuxi tidak menggunakan girboks
(transmisi). Karena itu pula, untuk memastikan keamanan, sebelum berangkat, rem
diperbaiki. Nyatanya, rem yang tidak pakem menyebabkan sang menteri benar-benar
mengalami kecelakaan.
Tanpa girboks
Karena tidak menggunakan girboks, berarti motor listrik Tucuxi langsung
menggerakan as roda. Struktur seperti ini memang efisien karena tidak ada
girboks dan kopling. Kerugian energi bisa ditekan, bobot jadi lebih
ringan, tenaga bisa dipindah ke roda lebih mulus dan juga membuat mobil jadi
responsif saat start.
Masalahnya, saat berada di turunan, ketika mobil
diperlambat, rem bekerja sendirian menahan beban. Padahal, dengan kendaraan
yang menggunakan mesin bensin atau diesel (lebih khusus lagi deisel), saat
menurun – dengan adanya girboks – bisa menggunakan gigi 2 atau 3 - mesin ikut
membantu kerja rem menahan laju mobil melalui efek yang disebut “engine brake”.
Pasalnya, mesin bisa beralih fungsi menjadi kompresor, menahan putaran roda dan
transmisi.
Perdebatan
Di dunia otomotif, penggunaan girboks untuk mobil
listrik masih menjadi perdebatan bagian para insinyur. Pasalnya, hampir 90
persen mobil listrik yang sudah diproduksi dibuat tidak mengemudi girboks untuk
memindahkan tenaga yang dihasilkan motor ke roda (as roda).
Hal tersebut bisa dimaklumi karena mobil listrik umumnya digunakan di perkotaan
dengan jarak tempuh terbatas. Di samping itu, pengisian ulang baterai butuh
waktu lama untuk dibawa keluarga kota harus dipertimbangan masak-masak.
Mobil listrik supersport terkenal dari Amerika Serikat, Tesla, juga tidak
menggunakan girboks, namun dilengkapi dengan dua gigi percepatan: normal dan
sport.
Mobil listrik yang tidak menggunakan girboks, motor langsung
dipasang pada as roda. Bahkan ada yang langsung disatukan pada roda. Untuk
mengatur tenaga, torsi plus putaran, sesuai dengan kebutuhan pengemudi (melalui
injakan pedal gas), pengaturan dilakukan seperti kipas angin atau “blower” AC.
Multi Percepatan
Namun kini, para insinyur mulai berfikir, mobil listrik harus dilengkapi
dengan girboks dengan beberapa percepatan. Tujuannya, agar tenaga yang
dihasilkan motor listrik bisa disesuaikan dengan kebutuhan operasi mobil,
misalnya sedang membawa beban berat, di tanjakan atau turunan.Bahkan kini beberapa
insinyur mengatakan, untuk mobil listrik sport atau bertenaga besar, harus
menggunakan girboks dengan beberapa percepatan.
Kalau cuma satu, kendati kekuatan motor bisa diatur, seperti
mesin konvensional, selain kurang efisien, juga akan merepotkan pengemudi pada
kondisi tertentu. Misalnya, kalau dipilih rasio gigi tinggi, akselerasi, driveability,
kemampuan menanjaknya akan payah. Bisa diumpamakan, kalau mobil hanya
menggunakan gigi 4 atau 5. Sebaliknya, kalau rendah, juga terjadi
pemborosan, cenderung spin saat start.
Saat ini sudah banyak produsen transmisi menawarkan girbok
multi-percepatan yang disatukan dengan motor listrik. Di samping itu, juga bisa
langsung diintergrasikan dengan as roda. Bahkan, pilihannya bisa manual atau
otomatis. Bahkan, untuk manual, tidak perlu menggunakan kopling. Pengemudi
hanya memindahkan posisi tongkat, kemudian modul elektronik akan mengatur
perpindahan gigi.
Juga sudah ada produsen yang
membuat girboks 4-percepatan untuk mobil listrik. Hasilnya, ukuran
motor juga menjadi lebih kecil dan mobil tetap bisa dikemas dengan kompak.
Rem Reneratif
Kendati demikian, kelebihan mesin konvensional, yaitu efek
“engine brake” tidak akan bisa diperoleh dari mobil listrik meski dilengkapi
dengan rem regeneratif.
Sistem terakhir - umumnya digunakan pada mobil listrik dan hibrida - saat
kendaraan rem, motor berubah menjadi generator yang memperoleh putaran dari
roda. Pada kondisi tersebut, selain menghasilkan tenaga listrik, motor
juga akan berfungsi sebagai rem. Namun ini hanya efektif pada kecepatan tinggi.
Pada kecepatan rendah, rotor yang berada di tengah motor -
berupa gulungan kabel (angker) atau magnet permanen - tidak bisa
menghasilkan tenaga yang cukup besar. Akibatnya, rem regeneratif tidak bisa
membantu kerja rem utama (pada keempat roda). (kompas.com)