Halak Batak

Halak Batak
Cinta Batak. www.gunadarma.ac.id

Rabu, 27 April 2011

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

Tanggung jawab merupakan sebuah konsekuensi dari hasil perbuatan yang kita lakukan dan tanggung jawab itu bersifat wajib pada apa yang telah kita lakukan secara sadar dengan sengaja atau pun tidak di sengaja secara lisan maupun tulisan. Jika kita tidak mempunyai tanggung jawab akan semua perbuatan kita, maka kita akan dinilai sebagai orang yang tidak bertanggung jawab, karena tanggung jawab akan sebuah perbuatan itu tidak hanya tanggung jawab untuk diri sendiri.
Ada beberapa tingkatan dalam tanggung jawab :
- Tanggung jawab kepada TUHAN
- Tanggung jawab kepada BANGSA / NEGARA
- Tanggung jawab kepada KELUARGA
- Tanggung jawab kepada MASYARAKAT/ORANG LAIN
- dan Tanggung jawab kepada DIRI SENDIRI
Dalam sebuah perbuatan/tingkah laku seseorang, tanggung jawab yang menjadi kewajiban itu tidak hanya untuk diri sendiri melainkan tanggung jawab kepada TUHAN, tanggung jawab kepada BANGSA / NEGARA, tanggung jawab kepada KELUARGA dan tanggung jawab kepada MASYARAKAT/ORANG LAIN disekitar kita. Tanggung jawab diatas berhubungan satu sama lain. Jika seorang bisa bertanggung jawab kepada diri sendiri maka sudah dapat dinilai bahwa orang tersebut dapat bertanggung jawab kepada TUHAN, BANGSA / NEGARA, KELUARGA dan MASYARAKAT/ORANG LAIN. Jika orang tersebut tidak dapat bertanggung jawab kepada diri sendiri, maka orang tersebut tidak dapat pula bertanggung jawab kepada TUHAN, ORANG TUA, KELUARGA dan MASYARAKAT/ORANG LAIN. Karena saya telah mengetahui bahwa jika kita tidak bisa bertanggung jawab kepada tingkatan yang paling bawah (DIRI SENDIRI), maka dalam hakikatnya kita tidak akan bisa bertanggung jawab kepada yang diatasnya (TUHAN, BANGSA / NEGARA, KELUARGA DAN MASYARAKAT/ORANG LAIN). Karena seharusnya dalam hidup ini kita diwajibkan untuk bertanggung jawab kepada semuanya tanpa terkecuali. Karena sebuah TANGGUNG JAWAB menentukan sifat dari orang tersebut. TANGGUNG JAWAB pula harus dilakukan dengan KESADARAN akan perbuatan yang telah dilakukan secara sengaja maupun tidak disengaja, lisan maupun tulisan.
Dalam tulisan ini saya akan membahas sebuah tanggung jawab dari seorang guru dalam cerita “LASKAR PELANGI” yaitu ibu guru Muslimah.
Saya belum pernah menonton film tersebut, tetapi saya telah membaca sinopsis cerita dalam film ataupun novel LASKAR PELANGI. IBU GURU MUSLIMAH atau yang sering di panggil IBU MUS (dalam cerita) ini mempunyai sifat tanggung jawab yang besar dalam menjalani profesinya, seorang yang penyabar dan mempunyai tekat yang keras untuk memajukan sebuah sekolah kecil. IBU MUS ini di dalam kenyataannya (bukan di dalam cerita) memang seorang yang mempunyai keteguhan hati dan penyabar dalam mengajar. Tanggung jawabnya sebagai profesi yang sulit (menurut saya) yaitu guru, harus kita contoh karena dia tidak pernah menyerah untuk memberikan ilmu yang telah dia dapat kepada anak-anak miskin yang tidak pernah merasakan bersekolah. Sebagai seorang guru SD IBU MUS ini tidak pernah melupakan tanggung jawabnya, seperti : mengajar, menafkahi keluarganya, beribadah dan ikhlas memajukan pendidikan di sebuah sekolah yang jauh dari keramaian. Walaupun hanya di beri gaji/imbalan 15kg beras/per bulan dari hasil mengajar dan dia harus membanting tulang menjahit hingga larut malam untuk menutupi semua kebutuhan yang dia dan keluarganya butuhkan. Secara objektif : Cerita LASKAR PELANGI diatas memberikan banyak pelajaran tentang tanggung jawab KEPADA TUHAN, tanggung jawab kepada bangsa dan negara, tanggung jawab kepada keluarga, tanggung jawab kepada masyarakat dan tanggung jawab kepada DIRI SENDIRI. Secara subjektif telah saya jelaskan diatas, walaupun tidak semua yang bisa saya jelaskan tetapi cukup untuk menjelaskan tentang kewajiban akan tanggung jawab sebuah profesi yang tidak pernah mengenal lelah, tidak pernah mengenal tanda jasa dan tidak pernah membedakan satu dengan yang lainnya.
Menurut saya : banyak dari masyarakat Indonesia sekarang ini melupakan tanggung jawab mereka, contoh yang paling sederhana ialah seorang pelajar di zaman sekarang ini, masa pelajar sekarang lebih memetingkan keinginannya sendiri, mereka tidak memikiran tanggung jawab mereka disekolah.
Kebanyakan dari pelajar sekarang ini hanya menginginkan “KENIKMATAN” semata, menginginkan semuanya serba cepat, menginginkan semuanya simple dan tidak pernah mau usaha terlebih dahulu. Mereka melupakan kewajiban akan tugas mereka sebagai seorang pelajar, mereka juga telah melupakan sebuah tanggung jawab akan perbuatan yang mereka lakukan. Mereka hanya tahu bahwa mereka ingin lakukan perbuatan itu dan tidak memikirkan konsekuensi dari perbuatan mereka. Saya melihat sebuah thread di forum sebuah website, bahwa pelajar SD-SMA sekarang telah dirusak oleh sebuah game online yang sering mereka mainkan. Kerusakan itu tidak hanya di dalam sebuah permainan ONLINE, tetapi di lingkungan mereka yang membentuk mereka menjadi manusia yang tidak bertanggung jawab. Karena lingkungan mempunyai faktor yang paling besar dalam membentuk tingkah laku seseorang, jika lingkungan sudah mengajarkan kerusakan maka yang dihasilkan kerusakan pula. Sebaliknya, jika lingkungan mengajarkan kebaikan maka kebaikan pula yang akan dihasilkan.
Sumber: http://www.mediafire.com/?8ceu7x5ubc1mi0x

Rabu, 20 April 2011

Manusia dan Kegelisahan

Manusia Dan Kegelisahan
selama hidupnya, manusia pasti pernah mengalami kegelisahan baik intensitasnya sering ataupun jarang, apalagi di era globalisasi seperti saat ini yang membutuhkan tingkat kompetitifitas yang tinggi untuk hidup di dalamnya. kegelisahan sendiri berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir,tidak senang tidak sabar, cemas sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. sedangkan kita dapat mengetahui tanda tanda bahwa seseorang mengalami ketegang adalah dari tingkah lakunya. tingkah laku yang bagaimana? umumnya seorang yang sedang tegang melakukan hal- hal yang tidak biasa dia lakukan seperti berjalan mondar-mandir, duduk termenung sambil memegang kepalanya dan berbagai hal lain yang mungkin dapat membingungkan orang yang melihatnya.
“Sigmon Freud”seorang ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia, yaitu: kecemasan kenyataan, kcemasan neoritik dan kecemasan moril
A) kecemasan tentang kenyataan ( objektif )
kecemasan tentang kenyataan adalah suatu kenyataan yang pernah dialami oleh seseorang di masa lalu yang membuat orang tersebut menjadi shocked karenanya. sebagai contohnya, ketika seorang wanita mengalami kejadian penjambretan ketika ia sedang berjalan di suatu wilayah tertentu. ketika wanita tersebut diajak kembali ke tempat tersebut ia akan menjadi gelisah karena takut hal tersebut akan terulang lagi padanya.
B) Kecemasan Neoritis
kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, takut akan hal yang dibayangaknnya atau takut akan idnya sendiri sehingga menekan ego. kegelisahan ini akan membuat seseorang menjadi gelisah akan suatu hal yang buruk yang sedang di bayangkannya akan menjadi sebuah kenyataan. sebagai contohnya ayah dinar akan dipindahkan ke kota lain dan mereka sekeluarga harus pindah ke kota tersebut. kecemasan neoritis dinarpun memuncak ketika ayahnya membicarakan hal tersebut kepadanya. dinar membayangkan bahwa hidupnya di daerah tersebut akan tidak sebahagia di tempat yang ia tinggali sekarang karena kota baru tempat dimana ayahnya akan dipindahkan tersebut terletak di suatu daerah yang terpencil yang jauh dari tempat hiburan, dimana dinar sudah terbiasa untuk tinggal di kota besar yang banyak tempat hiburannya. hal tersebut merupakan sebuah contoh dari kecemasan Noritis.
C) kecemasan moril
kecemasan moril sendiri disebabkan oleh pribadi seseorang dimana tiap pribadi memiliki berbagai macam emosi seperti: iri, benci, dendam,dengki,marah,gelisah.rasa kurang,cinta.
rasa iri, benci,dendam merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat, oleh karena itu alasan untuk iri,benci,dengki kurang dapat dipahami oleh orang lain.
sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji bahkan mengakibatkan manusia merasa khawatir, takut,cemas,gelisah dan putus asa.
PENYEBAB KEGELISAHAN
Apabila di kaji, sebab sebab orang gelisah adalah karena mereka takut kehilangan berbagai macam haknya seperti hak untuk hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan dan lain-lain.
contohnya:
beberapa waktu belakangan ini kita sering mendengar isu bahwa jakarta akan diguncang gempa dengan daya rusak yang setara dengan bom hiroshima pada waktu tertentu. ketika mereka mendengar berita tersebut, mereka langsung panik dan melakukan persiapan untuk mengamankan barang-barang miliknya atau membuat tenda di depan rumah dan menjudge bahwa berita tersebut benar adanya. padahal kalau kita telaah secara mendalam, tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui kapan dan dimana gempa itu akan terjadi. hal tersebut dapat terjadi karena mereka takut kehilangan beberapa haknya seperti hak untuk hidup, ak untuk mendapat perlindungan, dan lain lain
CARA MENGATASI KEGELISAHAN
mengatasi kegelisahan ini peratam-tama harus mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi. sedangkan cara yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada tuhan.
Sumber: http://www.scribd.com/doc/39169184/Bab10-Manusia-Dan-Kegelisahan